sejarah sekolah
Sejarah SDIT Al-Islam Jakarta
Pada tahun 2001, melalui berbagai pertemuan dengan tokoh masyarakat, para pemuka agama, dan beberapa pihak yang concern dengan dunia pendidikan khususnya di daerah Ciganjur disepakati beberapa point yang mengkerucut pada rencana pembentukan Yayasan Pendidikan yang nantinya akan menjadi dasar pembentukan Sekolah Dasar Islam Plus (SDIP Al-Islam).
Pada saat itu mereka sepakat bahwa dibutuhkan sekolah yang bisa mengimbangi kemajuan teknologi dan degradasi moral anak-anak yang merupakan imbas dari derasnya arus informasi dan menjadi beberapa dampak negatif pada generasi muda khususnya di wilayah Ciganjur, jakarta selatan.
Melalui beberapa tahap dan proses tersebut terbentuklah Yayasan Al-Islam Ciganjur yang merupakan cikal bakal SDIP Al-Islam.
Pada tahun awal pembentukan sekolah siswa-siswi hanya berada dekat dengan domisili sekolah, lambat laun dengan semakin maju-nya sekolah degan kurikulum yang menyatukan kurikulum KTSP dan tambahan PAI yang didukung dengan program tahfidz qur’an berduyun-duyunlah masyarakat dari domisili sekolah ataupun dari luar.
Tentu banyak dinamika yang menimpa sekolah baru ini, dari lokal yang kurang, dan masalah sarana prasarana untuk itu melalui prakarsa dari ulama sekaligus pendiri sekolah yaitu KH.Nurali,M.M.Pd maka dibuatlah sekolah dalam bentuk Terpadu, dan merubah nama menjadi Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-islam dan melalui beberapa perubahan organisasi yayasan menjadi Yayasan Nur Insan Madinah.
Pada tahun 2017, sekolah berpindah gedung sekolah ke gedung yang lebih mumpuni dengan harapan segala kebutuhan pembelajaran baik itu lokal kelas dan hal lain bisa terpenuhi. Tak kurang 400 siswa/I sudah diwisuda dari sekolah ini, adapun mereka tersebar dibeberapa sekolah maupun pesantren.
Dan akhirnya dengan segala kekurangan dan kelebihan sekolah ini mari kita jadikan anak kita sebagai penerus bangsa yang mampu bersaing dalam kemajuan zaman dan berkarakter islami, semoga sekelumit sejarah ini bisa menggambarkan bahwa perjuangan dalam menggapai masyarakat madani tidaklah mudah, kerja keras, kesabaran, ketekunan dan do’a kepada Allah SWT merupakan satu syarat untuk menggapainya, terima kasih